Muspida dan PSIS Semarang akan duduk bersama menyikapi bentrok
suporter pada Sabtu (14/1) malam lalu. Dalam pertemuan yang dijadwalkan
pekan ini itu, Polrestabes Semarang akan menawarkan opsi tegas.
Tawarannya adalah penghentian izin pertandingan atau kesediaan suporter
mengikuti aturan.
Kapolrestabes Semarang mengatakan, jika suporter tidak bisa diatur
maka tidak boleh ada pertandingan sepakbola di Semarang. “Kita akan
tawarkan dua opsi itu. Jadi mau dihentikan pertandingannya atau
mengikuti aturan?” katanya.
Kapolres berharap rapat muspida dan PSIS itu akan menghasilkan keputusan penting demi kelangsungan sepakbola di Semarang.
Menurut Elan, pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi pengamanan
setiap PSIS bertanding baik di dalam maupun di luar stadion. “Begitu
pertandingan selesai, anggota saya kerahkan keluar untuk antisipasi di
jalan. Polsek juga sudah turun semua. Tapi mereka (suporter) itu nglimpe, ketika petugas tidak ada mereka bentrok,” katanya.
Seperti diketahui bentrok terjadi antara Panser Biru dan SNEX di tiga
titik usai pertandingan PSIS melawan PSIR Rembang. Bentrok itu
mengakibatkan Evik Teri Aranggara (19) warga RT 2 RW 5, Dukuh Cabean
Kidul, Sidorejo tewas dengan luka tusuk di depan Apple Karaoke, Jalan
Brigjen Sudiarto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar