Selasa, 18 Oktober 2011

Empat Pemain PSIS Semarang cidera

SEMARANG- Kompetisi Level II belum diputar, namun tim PSIS Semarang sudah dilanda masalah cedera. Pada sesi latihan di Stadion Jatidiri, kemarin, empat pemain tidak bisa mengikuti sesi latihan karena tidak fit.
Mereka adalah bek Azmi Aswibi dan striker muda Kurnanda Fajar Saktiaji yang bermasalah dengan engkel. Bahkan Kurnanda mengalami cedera engkel di kedua kakinya. Hasan Basri Lohy mengalami cedera lutut kiri, sedangkan Muhammad Taufan pada otot paha kiri.
Sesuai rekomendasi dokter tim, keempat pemain itu diminta beristirahat sekitar dua hingga tiga hari untuk pemulihan. Nasib lebih beruntung dialami Ahmad Resal. Mantan pemain SAD Indonesia itu mengalami cedera ringan sehingga masih bisa mengikuti latihan, meski tak maksimal.
’’Kami khawatir cedera semakin parah bila terlalu dipaksanakan berlatih. Dengan rekomendasi dokter tim, saya mengizinkan mereka untuk tidak mengikuti latihan dalam beberapa hari ke depan,’’ tutur pelatih PSIS Edy Paryono usai memimpin latihan, kemarin.
Tidak Menguntungkan
Dia mengakui, kondisi yang dialami timnya tidak menguntungkan. Apalagi sebenar lagi akan menghadapi laga persahabatan melawan Persibo Bojonegoro. Meski sudah pulih, belum tentu pemain-pemain tersebut bisa tampil maksimal dalam laga itu.
Mau tidak mau, Mahesa Jenar akan memaksimalkan pemain yang ada. Paryono masih memiliki sejumlah pemain untuk mengisi posisi yang ditinggalkan. Di pos penyerang, PSIS memiliki Engkus Kuswaha, Kukuh Pramuyudha, Khusnul Yakin, dan striker asal Italia Simone Quintieri.
Sedangkan poisisi yang ditinggalkan Basri Lohy bisa diisi Muhammad Yusuf, Iwan H, dan Parjono. Di lapangan tengah terdapat Donny Siregar dan gelandang asal Korea Selatan Han Ji-ho. Sementara di barisan pertahanan bisa ditempati Ari Noviga, Simon Kujiro, Romy Agustian, serta Muhammad Arifin.
’’Bila dipaksa, tidak masalah bila hanya mengandalkan 12 sampai 13 saja. Namun, hasilnya akan berbeda ketika bisa menurunkan kekuatan penuh,’’ tegasnya.
Terlepas dari masalah itu, Paryono tetap ingin meraih kemenangan saat menghadapi skuad arahan Paulo Camargo. Tidak kalah penting adalah melihat hasil latihan yang telah dilakukan hampir dua bulan.
Dengan melawan tim yang levelnya berada di atas, maka akan terlihat kekurangan-kekurangan yang perlu dibenahi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar